Senin, 28 Maret 2011

Kisah Dua Insan Manusia



Kisah ini aku dapatkan ketika kuliah Metabolisme pekan kemarin.
Rabu kemarin, Prof. Usman memberikan kuliah mimbar dan memperlihatkan kepada kami sebuah slide tentang pasir dan batu. Teman2 sekelas pada terharu melihat slide2 itu bahkan ada yang sampai menitikkan air mata. Ada juga yang menahan air mata agar tidak terjatuh, mungkin malu kalo ketauan nangis di kelas. Ada lagi yang pura2 menguap biar gak ketauan kalo sebenarnya dia terharu dengan kisah yang tertuliskan dalam slide.
Aku sendiri juga terharu ketika membaca slide itu yang backsoundnya I'm alive-nya Celine Dion. Dada rasanya bergemuruh,, deg2 an,, dan hampir menumpahkan air mata ketika membaca kata per kata yang ada dalam slide, terutama bagian terakhirnya.
Disini aku akan mencoba menceritakan kisah itu melalui bahasaku sendiri. Maaf jika tulisan yang ku buat ini tidak bisa mewakili slide aslinya. Kalo teman2 liat slide aslinya, pasti terharu juga..
Ini dia...
Ada sebuah kisah tentang persahabatan dua insan manusia. Suatu hari, dua sahabat ini melakukan sebuah perjalanan di padang gurun pasir yang sangat luas. Di tengah2 perjalanan, sahabat pertama melakukan sebuah kesalahan. Lalu, sahabat kedua menampar pipi sahabat pertama karena kesalahan yang dilakukannya. Tentu sahabat pertama kesal dengan hal itu. Tanpa berkata2, sahabat pertama langsung mengambil ranting pohon dan menuliskan sesuatu di atas pasir : "Hari ini sahabat terbaikku telah menamparku".
Dua insan manusia ini melanjutkan perjalanan hingga akhirnya menemukan sebuah oasis. Mereka pun beristirahat, melepas lelah, minum dan mandi. Ketika sahabat pertama hendak mengambil air dari sumber oasis, ia terjerembab ke dalam lumpur hisap. Sahabat kedua yang melihat hal itu langsung mengulurkan tangannya dan menarik tubuh sahabat pertama agar keluar dari lumpur hisap. Sahabat pertama pun terselamatkan. Kemudian, tanpa berkata2, sahabat pertama mengambil sebuah batu dan menuliskan sesuatu di atas batu itu: "Hari ini sahabat terbaikku telah menyelamatkan nyawaku".
Melihat hal itu, sahabat kedua pun bingung dan bertanya kepada sahabat pertama; "Apa maksudmu dengan melakukan hal itu? Kenapa saat aku menamparmu, kamu menuliskannya di atas pasir, lantas ketika aku menarik tubuhmu dari lumpur isap, kamu menuliskannya di atas batu?!"
Sahabat pertama pun menjawab: "Ketika kamu menamparku, aku menuliskannya di atas pasir agar angin dapat menerbangkan pasir2 itu dan tulisanku akan terhapus sehingga aku bisa dengan cepat melupakan kesalahan yang kamu lakukan padaku. Ketika kamu menarik tubuhku dari lumpur isap itu, aku menuliskannya di atas batu agar tulisan itu tidak hilang di tiup angin atau badai besar sekalipun sehingga aku bisa selalu mengingat kebaikan yang telah kamu lakukan padaku." 
Hiks.. hiks.. so sweet..
Yup! Begitulah seharusnya sebuah persahabatan. Jika sahabat Qta melakukan kesalahan terhadap diri Qta, maka ukirlah kesalahan itu di atas pasir agar angin bisa segera menghapusnya. Dan jika sahabat Qta melakukan suatu kebaikan terhadap diri Qta, maka ukirlah di atas batu agar Qta selalu mengingatnya karena tulisan itu tak kan pernah hilang oleh badai sebesar apapun.

Bagian terakhir yang sangat di sukai oleh teman2 sekelas yang ketika membacanya bikin nyess di hati....
Butuh waktu satu menit untuk menemukan orang spesial sepertimu..
Butuh waktu satu jam untuk mengenal dirimu..
Butuh waktu satu hari untuk menyayangi dan mencintaimu..
Namun, butuh waktu seumur hidup untuk bisa melupakanmu..


Teruntuk sahabat2ku di Kimia 2006,, belakangan ini, aku jarang bercengkerama dengan kalian.
Bahkan pernah satu hari Qta gak ngobrol sama sekali, cuma ketemu di kelas doank.
Aku masih berada 'di sini', salah satunya karena kalian..
Bersama kalian-lah aku bisa melewati apapun..
Semoga ukhuwah ini kan terjalin hingga ke surga..
Walaupun akhirnya suatu saat Qta pasti berpisah..
Setidaknya ada sesuatu yang bisa di kenang saat Qta tak lagi bersama..

Sumber :
http://perempuanlangitbiru.multiply.com/journal/item/38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar